Minyak Goreng Langka, Sarimelati Kencana (PZZA) Tak Terdampak

Minyak Goreng Langka, Sarimelati Kencana (PZZA) Tak Terdampak Minyak Goreng Langka, Sarimelati Kencana (PZZA) Tak Terdampak

BERITA -  JAKARTA. Kelangkaan minyak goreng rupanya tak berefek besar bagi PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA). 

Seperti yang diketahui, produk minyak goreng bagi konsumen ritel mengalami kelangkaan di sejumlah pasar atau supermarket, lamun pemerintah telah menetapkan kebijakan harga minyak goreng murah.

Sekretaris Perusahaan PZZA Kurniadi Sulistyomo menyampaikan, pihaknya tidak sangat terpengaruh oleh persoalan minyak goreng akan melanda Indonesia saat ini. Sebab, sekitar 90% produk mangsa akan ada dekat menu Pizza Hut disajikan lewat cara dipanggang, sebagaimana pizza, pasta, lagi spaghetti.

“Hanya menu ayam bagaikan chicken wing saja akan digoreng pakai minyak goreng. Jumlah menu akan mengkonsumsi minyak goreng juga tidak deras,” menyibak dia, Minggu (20/2). Dengan demkian, ia menyebut tidak ada rencana menaikkan harga jual konsumsi dempet restoran Pizza Hut.

Meski tidak disebut secara gamblang, PZZA memiliki penyuplai minyak goreng ketimbang prokubusen atau brand lokal memakai skema kerja sama business to business (B2B). Sampai saat ini, tidak ada masalah pasokan minyak goreng yang diterima PZZA di seluruh restoran Pizza Hut yang ada di Indonesia. “Suplai minyak goreng kami masih aman di berbagai cabang,” imbuh Kurniadi.

Dihubungi terpisah, Ketua Umum Asosiasi Pengtaktik Kafe bersama Restoran Indonesia (Apkrindo) Eddy Sutanto mengaku, krisis minyak goreng yang terjadi saat ini jelas mempengaruhi bisnis eksekutor taktik restoran segera saji, terutama bagi restoran yang menyajikan menu makanan yang digoreng laksana ayam, kentang, bersama lain deminya.

Apkrindo menuturkan, pihak restoran dempet dasarnya sudah menyimpan kontrak kerja setarasecara B2B lewat pertaktikan-pertaktikan minyak goreng. Adapun kontribusi minyak goreng terhadap metode pembuatan incaran dempet restoran segera saji sekitar 10%--20%.

Krisis minyak goreng saat ini diawali oleh adiluhungnya harga minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) yang menjabat bahan baku produk terkandung. Apkrindo pun berharap maalpa terkandung bisa segera diatasi, terutama jika harga CPO mengalami penurunan. “Karena ini komoditas, kami berharap krisis minyak goreng tidak bersedia terjadi dalam batas tumbuh yang lama,” tukas dia, hari ini.

Cek Berita bersama Artikel yang lain di Google News