Apakah Petting Bisa Menyebabkan Kehamilan? Cek Fakinterogasi, Yuk!

Pernahkah Moms memakai Dads mendengar istilah petting?
Petting sering dikira cocok atas tindakan foreplay terdalam hubungan bercinta.
Namun, sebetulnya ada pervariasian mendasar antara petting lagi foreplay, lho.
Ketahui lebih lanjut, yuk!
Apa Itu Petting?
Petting memang dapat merupakan salah satu bagian pada foreplay, tapi perbedaan antara petting dan foreplay terletak pada tujuan akhirnya.
Petting tidak selintas berakhir bersama hubungan bercinta, sedangkan foreplay atau pemanasan dilakukan karena atas melakukan hubungan seksual.
Petting merupakan tindakan dalam bentuk rangsangan nan dilakukan biasanya ala tubuh.
Petting berupa sentuhan seksual pada tubuh pasangan seperti memberikan ciuman, sentuhan, memijat, menggesek, lagi membelai bahwa dilakukan pada saat masih berpakaian maupun tidak.
Berdasarkan penelitian dalam Journal of Sexual Research, berdasarkan survey dari 152 pasangan partisipan, ekspektasi durasi foreplay yang ideal tidak deras bersenjang antara pria dan wanita.
Petting sebagai bagian atas pemanasan (foreplay), biasanya akan sampai dalam tindakan membiarkankan pakaian lagi melakukan gesekan dalam daerah alat kelamin.
Tujuan dilakukannya petting adalah berdasarkan meningkatkan gairah cukup pasangan maka lagi organ intimnya.
Apa Perpertikaianan Light Petting maka Heavy Petting?
Light petting dapat berupa bentuk rangsangan yang dilakukan ala leher atau tubuh bagian atas.
Contohnya adalah aktivitas bermesraan dalam batas lama, berciuman, pijatan atau belaian ala payudara, dan berciuman.
Aktivitas nan dilakukan akan bagian tubuh di sekitar kelamin ibarat menggesek lewat tetap berpakaian juga terbersarang light petting.
Selain light petting, ada pun yang disebut sebagai heavy petting.
Istilah heavy petting digunakan kepada kontak fisik yang dilakukan lebih dalam dan doang berat antar kedua pasangan.
Heavy petting biasanya buat lebih fokus kepada aktivitas seksual, pemanasan atau sentuhan yang dilakukan di titik-titik erotis.
Heavy petting cenderung berhenti sebelum melakukan hubungan seksual secara penuh atau penetrasi.
Contoh heavy petting adalah:
Saat melakukan heavy petting di bawah pinggang maka melibatkan alat kelamin, sebaiknya gunakan kondom.
Sebab, jumlah penyakit menular seksual masih dapat ditularkan melantasi seks oral (cunnilingus dan blow job).
Jika saja berada dempet dalam hubungan monogami dan juga saling percaya, disarankan kepada melakukan pemeriksaan kesehatan seksual setidaknya sekali setahun.
Baik light petting maupun heavy petting merupakan cara yang cukup baik akan mempersiapkan hubungan seksual.
Tetapi banyak yang menganggap durasi seks penetrasi yang lebih lama lebih berguna daripada fokus pada petting.
Adakah Manfaat Petting?
Seks nan melibatkan penetrasi penis ke dalam vagina sering berakhir ketika pria mencapai orgasme.
Sebab, pria tidak bisa langsung kembali ereksi ketika spermanya telah keluar.
Sebagai solusi dari hal tersebut, Moms dan Dads bisa melakukan petting.
Petting dapat mencairkan suasana, karena dimulai secara perlahan dan mungkin saja berakhir demi orgasme.
Pada aktivitas heavy petting, poin utamanya bukan lagi orgasme, tetapi menikmati metodenya.
Petting terus merupakan cara yang baik bagi mengembangkan maka eksplorasi teknik seksual.
Dalam aktivitas petting ada berbagai teknik untuk menstimulasi klitoris dengan fingering.
Demikian pula halnya dengan hand job yang baik maka blow job yang tidak mudah maka membutuhkan stimulasi empuk maka keras, dengan fokus cukup kepala penis.
Dengan petting, Moms dan Dads dapat melatih keterampilan seksual dan meningkatkan pemahaman lebih lanjut tentang titik rangsangan masing-masing.
Berikut ini adalah beberapa manfaat petting dari sisi psikologi, sama dengan:
Western Journal of Communication mengatakan, pasangan bahwa meningkatkan frekuensi berciuman diketahui lebih baik jauh didalam mengelola stres dan kepuasan berhubungan.
Petting, Apakah Bisa Menyebabkan Kehamilan?
Nah, apakah melakukan petting bisa menyebabkan kehamilan?
Jika aktivitas petting yang dilakukan atas pakaian lengkap atau tetapi light petting, maka risiko kehamilan tidak bakal terjadi.
Salah satu hal adapun bermakna demi menghindari risiko kehamilan adalah tidak melakukan aktivitas petting bersama keadaan telanjang.
Sebab ketika seorang pria berejakulasi antara dempet lubang vagina, akan ada kemungkinan halus sperma berenang ke saluran reproduksi wanita dan bertemu bersama sel telur yang dapat menyebabkan kehamilan.
Selama petting, Moms memakai Dads wajib berhati-hati agar tidak ada kontak antar kelamin demi menghindari kehamilan.
Selain itu, risiko kehamilan lagi dapat terjadi apabila pria yang menyentuh penisnya lagi menggunakan tangan yang setarauntuk meraba vagina pasangannya.
Hal tersebut karena terdapat peluang akan lebih berisi masuknya sperma akan masih bernyawa ke paling dalam vagina.
Biasanya, petting tidak dilakukan kepada tujuan foreplay saja.
Ada berlipat-lipat pasangan yang memilih melakukan petting bagaikan tujuan utama atau menu utamanya karena sedang tidak bisa berhubungan intim.
Petting merupakan khilaf satu cara bahwa cukup fantastis menjumpai dapat menikmati seks bahwa aman.
Petting ialah pilihan yang tidak emosi bagi wanita yang tidak ingin selanjutnya tidak bisa menggunakan kontrasepsi hormonal atau jenis KB lainnya.
Fakperbincangan, petting juga sering dilakukan atas pasangan akan sudah menikah, tapi masih belum berkeinginan atas menguasai maupun menambah keturunan.
Hal lainnya adapun juga perlu diketahui adalah, petting dapat menimbulkan bahaya jika melibatkan pengisapan payudara ibu adapun sedang menyusui.
Sebab, walaupun risikonya halus, ibu menyusui berisiko tertular penyakit kelamin dari virus akan atas terserap ke terdalam ASI.
Petting cocok menjadi luput satu alternatif ketika kealaman Moms dan Dads sedang merasa tidak dapat bercinta dengan penetrasi.
Lakukan tindakan ini memakai bijak, ya, Moms!
Dengan demikian, Moms beserta Dads bisa mencapai kepuasan bersama!